Lebaran di Bali

Berbeda dengan Hari Raya tahun-tahun sebelumnya, libur Lebaran kemarin saya dan keluarga menghabiskan waktu di Bali. Rombongan Ibu saya berangkat duluan dari tanggal 21 Juni kemarin. Sedangkan saya menyusul mereka tanggal 24 Juni. Sebenernya saya ogah-ogahan juga pergi berhubung harga tiket yang bikin kantong saya kering, tetapi karena abang saya yang tinggal di sana inisiatif untuk membayarkan, tanpa pikir panjang saya cussss berangkat.
 
Hari pertama saya menginap di kawasan Pecatu Indah Resort. Hotelnya masih baru tapi sayang gak terawat. Hotel yang terletak di New Kuta itu dari depan keren banget. Tapi pas saya masuk ke lorong-lorong kamarnya, aseliii seremmm.... Banyak banget kamar yang kebuka gak ada kunci. Pernah pas kakak ipar saya lewat lorong itu, salah satu kamar kebuka tiba-tiba. Hiiiiiiiiiiiiiiiiii... Untung aja kami nginap di sana cuma 2 malam.





Pantai Melasti saat sepi
 
Tanggal 25 Juni, setelah ritual maaf-maafan selesai. Kami berenang di pantai melasti. Melasti yang saya inget dulu sama yang sekarang agak beda. Dulu Pantai Melasti keren banget. Super bersih dan sepi. Belum lagi sama keindahan tebing-tebingnya yang menghadap pantai bener-bener breathtaking. Tapi hari itu, Melasti padat pengunjung. Mungkin karena musim liburan kali ya. Esok harinya kami berangkat ke daerah Canggu. Di sana kami menginap di Bali Mengening Villa. Baru melangkahkan kaki masuk ke dalam vila aja kami dibuat takjub sama view-nya. Sumpah keren banget. Vila kami menghadap pantai, jadi kalo iseng pagi-pagi kami bisa main ke pantai. Sedangkan kiri kanan vila dikelilingi sawah-sawah yang hijau. Well, I am in heaven. Saya mikir, kapan kira-kira saya bisa punya rumah kayak gini ya.
 
Bali Mengening Villa
 
Bali Megening Villa

 
Tanggal 27 Juni saya jalan-jalan ke Ubud dan Tegal Alang. Astagahhhh Ubud..... padetnya. Suasana spiritual yang harusnya bisa kita dapetin di Ubud lenyap diantara para turis. Saya sih gak mau nge-judge, lagi-lagi mungkin karena memang lagi musim liburan aja atau karena kebetulan Pak Obama lagi stay di sana. Setelah berhasil melewati macetnya Ubud kami sampe juga di Tegal Alang. Terletak di dataran tinggi, sensasi dingin dan udara yang bersih kita dapatkan di sini. Selain itu, yang bikin saya ngiler adalah melihat deretan toko furniture khas Bali yang di jual sepanjang jalan. Memang Tegal Alang terkenal sebagai pusat furniture dan pernak-pernik rumah. Kalo kamu liat pernak-pernik lucu di jual dengan harga yang mahal di daerah Seminyak. Kamu harus ke Tegal Alang, karena di sana kita bisa beli dengan harga yang jauh lebih murah!





Restaurant Bali di Tegal Alang


Tanggal 28 kami kembali ke Pecatu, bersantai sore di Samasta Lifestyle Village, Jimbaran sambil menikmati nasi campur bali di Base Base Restaurant. Yummy. Setau saya sih Samasta belum lama berdiri. Deretan resto yang tersedia cukup bervariasi, layout modern village pun terasa. Gak kayak mall yang kaku, Samasta asik banget untuk tempat nongkrong-nongkrong cantik.
 
Beberapa hari kemudian kami menuju White Sand Beach di daerah Candidasa. Pantainya sih udah komersil banget kayak Pantai Dreamland, tapi syukurnya gak ada bangunan modern di sana, hanya gubuk-gubuk restaurant dan oleh-oleh yang berdiri rapi di pinggir pantai.


White sand Beach, Candidasa


Esoknya, kami mengelilingi Double Six, Legian dan sekitarnya. Nah, kalo kamu ke sana pintar-pintar tawar harga ya, karena wilayah ini memang dikenal wilayah turis. Sehingga, terkadang penjual suka keterlaluan pasang harga. Baju dress yang saya tanya harganya dipatok 350 ribu. Padahal kalo saya beli di Outlet sekitaran Sunset Road paling mahal cuma 150 ribu. Parah kan??

3 July, hari terakhir sebelum pulang, saya dan fina (sepupu) yang masih belum pulang (Rombongan lain pulang naik mobil ke Jakarta) memanfaatkan jam-jam terakhir kami di Bali untuk berenang ke Pantai. Pantai Suluban di Uluwatu menjadi pilihan. Jalannya yang unik berundak-undak menuruni ratusan anak tangga berkelok memiliki daya tariknya sendiri. Berasa kayak di Yunani tapi ala Bali. hehe.. Selain itu, Gua dari karang yang kita temukan sebelum pantai bener-bener cool! Ini kunjungan saya yang kedua ke pantai Suluban, but still, saya tetap ngos-ngosan menaiki ratusan anak tangga untuk kembali ke atas.
 




Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar: