About

Saya adalah pegawai kantoran yang hobby-nya makan dan jalan-jalan.

NOVEMBER'S JOURNEY

Home Archive for April 2018
23 March 2018

Saya dan Panda menyebrang dari Sanur menuju Nusa Penida. Langit agaknya mendung ketika kami menginjakkan kaki di Pulau yang luar biasa indahnnya itu. Karena gak lama hujan mengguyur seluruh Pulau. Kami pun menyempatkan untuk bertanya-tanya tentang destinasi yang akan kami datangi ini kepada pemilik penginapan. Setelah hujan berhenti, here we go!
 
 
 
Berbekal google map kami di arahkan lewat jalan utama, yang katanya lebih mudah dilalui. Ternyata.. menyesatkan. Bukan hanya perjalanan terasa jauh, tapi akses jalannya pun parah. Berbukit dan bolong sana sini. Belum lagi motor yang kami sewa ternyata kondisinya mengenaskan; bannya gudul, gas gak bisa narik, dan rem yang kerasnya setengah mati. Alhasil, perjalan harus kami tempuh selama 2 jam karena akses jalan yang super buruk.

 Sesampainya di Kelingking, kami diminta untuk membayar 5000 rupiah untuk biaya parkir. Sedangkan untuk masuk ke area Kelingking-nya sih gratis tis tis tis... Karena capek dorong-dorongan motor di jalan dan belum makan siang, sebelum menuju Kelingking. Kami sempatkan makan siang di warung made yang terletak di area atas. Menu kami; nasi goreng dan Aqua 1 liter. (meski jujur rasa makanannya gak gitu enak, tapi apa boleh buat kami perlu isi tenaga.

Selesai makan kami berjalan untuk melihat pemandangan dari atas. Sumpah keren banget guys! tebingnya gak cuma menyerupai jari kelingking manusia, tapi buat saya lebih mirip T-Rex! 




Saya berfoto dari atas

Gak mau kalah dengan postingan orang-orang, saya pun menyempatkan berfoto dari atas. Beneran deh pemandangan dari atas bener-bener kayak paradise. Sesudah berfoto, kami celingak celinguk, melihat turis lain. Ternyata kebanyakan dari mereka cuma datang untuk foto di atas sini aja guys.. but why? Saya pikir, kalo dari atas aja sekeren ini gimana kalo kita ke pantai yang di bawah. Tadi sebelum berangkat kami diberi tau oleh Bapak pemilik penginapan untuk turun ke bawah kita perlu menuruni sekitar 360 anak tangga. 'Ah kalo cuman segitu aja mah kecil' pikir saya. Dengan sedikit memaksa temen saya yang sebenarnya udah ogah turun, kami pun mencoba menuruni anak tangga yang disebut si Bapak.

Jesus Christ! Where is the stairs? it's a cliff! Okelah separuh perjalanan gak terlalu parah karena gak terlalu curam. Tapi baru separuh perjalanan si Panda udah mau nyerah duluan. Dia bilang mendingan dia balik ke atas aja. Tapi lagi-lagi, setelah kemakan bujuk rayu ala marketing dari saya dia akhirnya turun.


Panda, separuh perjalanan


Ternyata setelah itu kami berhadapan dengan tebing guys. Beneran tebing! bukan turunan kayak foto di atas lagi, tapi ini tebing kayak wall climbing gitu, dan tebingnya sama sekali gak safety. Pegangan kami cuman kayu-kayu dan ranting-ranting. Sedangkan pijakan kami bebatuan. Untuk ke 3x kalinya Panda bilang ke saya kalo dia mau give up aja. But hello....kami udah separuh jalan. Naik ke atas atau turun ke bawah jaraknya sama aja. Jadi buat apa balik ke atas? Begitu kira-kira bujuk rayu saya ke Panda. Akhirnya, dengan sangat berhati-hati kami sampe juga turun ke bawah. You know what... Untuk turun ke bawah ternyata kami menghabiskan waktu satu jam. Ajegile.. pantesan badan rasa rontok, gak kebayang gimana nanti naik untuk balik ke atas. (Jujur mikirinnya udah bikin saya males dan ketakutan sendiri.. haha)

Sesampainya di bawah kami nyari lapak untuk ngadem bersama bule-bule yang berhasil turun (ternyata turis lokal yang turun cuman kami aja). Well, after we catch up our breath, kami sadar, ternyata pantai ini indah banget! Mungkin salah satu pantai terindah yang pernah saya liat. Karena bukan hanya akses untuk turun yang sulit, sehingga orang jarang ke sana, pasir putihnya, air lautnya yang biru. Oh My Lord, rasanya saya bangga tempat ini ada di Negara saya!!! Oh iya, ombak di pantai Kelingking ini lumayan besar, jadi hati-hati ya kalo berenang di sini atau kalian kayak saya kesapu-sapu ombak beberapa kali sebelum berfoto kayak di atas. Lol..

Setelah asik main air dan berleha-leha di pantai yang serasa milik pribadi ini, kami bersiap-siap kembali naik ke atas. Sebelum naik saya sempat beli air putih sama bapak penjual asongan di bawah untuk bekal perjalanan naik ke atas (Air ini yang menyelamatkan kami, makanya kami bias naik ke atas). Wew.. air putih botolan ukuran 600ml, 15 ribu harganya (macam dirampok), tapi mengingat perjuangan si bapak untuk turun ke bawah gakpapalah. Seperti yang kami takutkan naik ke atas luar biasa susahnya. Beberapa kali saya salah pijak, yang bikin kaki saya lecet-lecet dan biru-biru kena batu. Belum lagi, saya sempat diserang semut merah karena saya salah duduk di atas mereka pas kami istirahat. Alhasil pantat saya dapat merchandise, bentol-bentol gatal yang menyiksa.


Relax sebentar sebelum manjat lagi

Panas terik yang menusuk tanpa adanya tempat yang teduh bikin kami sesak napas. Padahal kami naik ke atas sekitar jam 4 sore loh. Tapi ada beberapa spot saat kita naik yang bahkan seperti kedap udara, gak ada angin sama sekali. Sampe si Panda muntah-muntah karena kehabisan napas.

Beberapa kali saya coba semangatin dia karena kayaknya dia udah kepayahan banget, mau pingsan katanya. Waduhh..jangan pingsan di sini pan, gak ada yang gotong. "U can do it" I said to her. Entah karena kecapean yang amat sangat, finally she's cry 😭. Duh saya jadi merasa bersalah sama Panda. Tapi setelah tenang dan berhasil ngumpulin tenaga akhirnya Panda mau manjat lagi ke atas. Yeay!





Di perjalanan gak cuma Panda dan saya yang kepayahan. Ternyata bule-bule yang fisiknya lebih baik dari kami juga. Bahkan ada yang sempat minta air ke kami karena dia udah kehabisan napas. Tapi lewat perjalanan ini kami kayak dapat pencerahan, filosofi kehidupan, bahwa hidup itu pasti penuh ujian, dan untuk menggapai surga jalannya gak selalu mulus guys. Kayak pengalaman kami ini.





And here, me & panda talking about life, we just realize this path represent our life, we find it's hard to go through but actually heaven is waiting.. ❤






 
 
 
 
 
 



Kalian punya rencana untuk liburan ke Nusa Penida? Pengen liat Kelingking Beach yang cantik banget itu? atau sekedar pengen liburan ala motoran di Penida? Sebaiknya kalian well prepare.. i am mean it.. alias Gua serius! haha

Kenyataannya liburan di Nusa Penida gak semudah yang diposting temen-temen kalian di sosmed mereka. Atau mungkin temen kalian gak ngasih tau faktanya, biar kalian ngerasain sendiri. Alias dijebak gitu.. hehe.. So, saya mau share pengalaman saya di Nusa Penida yang sejujur-jujurnya.

Bulan lalu, saya dan Panda memutuskan nyebrang ke Nusa Penida setelah liburan hedon di Bali. Kami nyebrang lewat pelabuhan Sanur. 

Pelabuhan Sanur
Begitu sampe pelabuhan kami melewati puluhan calo yang siap menipu kantong kami. Kalo kalian ketemu mereka, saran saya jalan terus menuju loket resmi boat yang mau kita tumpangi ya. Karena kesiangan, dan ketinggalan kapal menuju Sampalan, kami naik Maruti Express jam 8:30 dengan membayar 75 ribu/pax. Ini bedanya kalo beli sama calo, tiket yang sama, bisa dihargai 100-150 ribu (males kan). Boat Maruti Express ini, tujuannya pelabuhan Toyapakeh, Nusa Penida. Loket-nya kalo dari pintu gerbang utama pelabuhan, letaknya di ujung kiri. Bersebelahan  dengan boat mola-mola, angel's bilabong, dan lain-lain. 

Gak lama setelah beli tiket speed boat kami ready untuk berangkat. Sialnya, dari pelabuhan menuju boat gak ada dermaga penyambung, atau jembatan, atau jalan, atau sampan, gak ada! Jadi untuk dapat berjalan menuju boat kamu harus jalan melalui batu-batu karang yang besar kemudian langsung nyemplung di laut. Sama sekali gak nyaman, gak tourist friendly (grrrr), mengingat pelabuhan Sanur merupakan pelabuhan favorit untuk nyebrang ke Penida, Lembongan, atau Ceningan, harusnya dikelola lebih baik dari ini.

Akhirnya, kami terpaksa tergopoh-gopoh turun ke air sambil ngangkut koper. Sampe ada bule ganteng nan baik hati yang bantuin saya bawain koper. 😉 


Ngunyah es krim sebelum nyebrang


Penginapan  
Selama di Penida kami menginap di The Mel. Bapak dan Ibu pemilik penginapan baik bangettttt. Sebenernya kami salah naik boat, seharusnya kami turun di pelabuhan sampalan, tapi si bapak tetap  berbaik hati jemput kami di pelabuhan Toyapakeh. Sesampainya di penginapan kami disuguhkan Jus pisang mix buah naga sama si mba-mba penjaga yang centil, sambil dijelaskan peta tempat-tempat wisata yang akan kami datangi oleh si bapak. Kamar yang kami sewa terbilang cukup murah hanya 250rb semalam udah sama breakfast. Di dalam kamar ada twin bed untuk masing-masing kami, pake AC pulak. Apalagi bayarnya patungan berdua, asik kan?!

Kece ya Penginapannya


Sewa Motor & perjalanan dengan motor
Untuk jalan-jalan keliling Penida, kami memilih menggunakan motor, yang kami sewa 60 ribu sehari. Sepanjang perjalanan saya pikir ini motor baik-baik aja. Sampai perjalanan kami menuju Kelingking, motor yang kami kendarai kumat. Gak mau di gas. Oh My God! dosa apa gue? 

Jalanan di Penida pun gak bisa dikatakan baik. Contohnya saat kami ke Kelingking 60% jalanan harus kami lalui super rusak. Belum lagi jalanan berupa tanjakan dan turunan yang tajam alias menukik. Kami bolak balik dorong si motor, karena takut jatoh. 

Lobang + Curam = Resep ampuh untuk bikin kepala bocor 

Kebanyakan destinasi di Penida menggunakan fisik
Nah ini dia nih. Kalo kita ngeliat Penida di sosmed pasti kita kepengen banget ke sana. Tapi, yang gak kita tau adalah untuk menuju destinasi yang ada di foto-foto itu kebanyakan perlu menggunakan fisik. Alias tenaga, alias usaha, alias keringetan, alias ngos-ngosan. Wkwkwkwk.. Seperti perjalanan menuju pantai rahasia di Kelingking. Konon, kata segelintir orang yang berhasil turun ke sana itu pantai kece banget, kayak private beach gitu. Dan menurut si Bapak pemilik penginapan kira-kira menuju ke sana perlu menuruni sekitar 360 anak tangga. 'Wah kalo cuman segitu doang kami bisa lah', pikir saya.

Ternyatahh... There's no stairs... only cliff.. literally wall climbing..hahaha..

Atau perjalanan menuju Pantai Atuh yang terletak di timur Penida. Yup, another walk, meski gak parah kayak Kelingking, Pantai Atuh cukup sulit dijangkau apalagi kalo kita gak fit.

Pantai Kelingking 

Pantai Atuh


Prepare yourself
Karena destinasinya yang cenderung sulit dijangkau, bukan berarti kita gak bisa menikmati Nusa Penida. Nope! Kalian bisa banget. Buktinya saya dan Panda kita sempet gak mau pulang dari sana (apa daya cuti dan kantong terbatas). So ini tips dari Saya dan Panda (belajar dari kesalahan kami) supaya kamu bisa menikmati Penida;

1. Outfit --> Please outfit kalian jangan lebay guys. Jangan pakai heels, wedges, atau      sepatu ala ala yang biasa kalian pake ngemol. Gak usahlah gaya-gayaan pake dress ala pai su cen (kebanyakan turis dari Tiongkok kek gini soalnya), atau dress semacamnya yang biasa dipake kalo ke Bali. Penida beda sama Bali guys. Karena itu, jangan ngeribetin diri sendiri apalagi orang lain. 

Sebaiknya kita pakai :
  • Kaos, yang nyerap keringet.
  • Sepatu olahraga & kaos kaki, yang ini penting guys, sayangilah kaki kalian.
  • Sendal jepit, yang bisa dipake saat santai.
  • Celana pendek/hotpants/legging, yang berguna biar gak basah saat ke laut. (Buat yang pakai hijab baiknya pake celana yang bahannya ringan)
  • Sarung bali, fungsinya banyak guys, bisa buat alas tidur-tiduran di pantai, bisa buat jadi anduk, buat jadi baju ganti kalo lupa bawa, atau jadi pelindung kepala saat mendaki 
2. Bag --> Untuk yang satu ini saya jujur nyesel pake koper carry on ke sana. Harusnya saya pake backpack aja. Karena kejadian, kami sibuk sendiri ngangkut-ngangkut koper kami saat di pelabuhan. 

Sebaiknya kita pakai:
  • BACKPACK!!! (jangan nyesal kayak saya)
  • Ransel kecil, ini terbukti berguna, daripda pake tas selempang atau tas ketek, mending kalian bawa ransel guys. Karena saat jalan ke destinasi wisata, kita perlu bawa barang, seperti; baju renang, sarung bali, air minum, dan lain-lain.
3. Bekal & Air mineral --> Kalo kalian kayak temen saya Panda yang suka lemes kalo kurang gula. Sebaiknya kalian bawa bekal seperti; kue-kue manis, permen, dan coklat. Selain itu, selalu sedia air mineral ya guys. Karena kalo gak kalian bisa kayak bule yang saya temuin di tebing Kelingking. Doi udah mau pingsan gitu, waktu kita manjat. Untungnya kita bawa air mineral yang akhirnya si Panda kasihin ke si bule, kalo gak dia beneran pingsan guys. (kalo pingsan gak ada yang gotong ya)

4. Fisik yang fit --> Saya serius guys. Baiknya sebelum memutuskan menjajal Penida kalian ngegym-ngegym dulu lah. Kalo gak bisa stress kek temen saya, ampe nangis karena susah banget track-nya pas naik tebing Kelingking.


That's it guys...Next post, saya akan tulis tentang destinasi yang saya datangi di sana.  Ditunggu ya..kekekeke..

Have fun guys! Happy traveling!






Langganan: Komentar ( Atom )

November's Friends

ABOUT NOVEMBER

Saya cuma seorang mbak-mbak kantoran yang punya hobi makan dan jalan-jalan.

LATEST POSTS

  • Honest Review Izza Catering & Decor
    My wedding ceremony finally over... Tapi sebelum saya cerita tentang hari yang bikin deg-degan, stress, dan bikin kebelet pipis itu (sa...
  • Vendor List For Our Wedding (Part 2)
    Kemarin kan saya udah janji buat bikin part 2 vendor list , maaf ya baru bisa share sekarang, puntennnnn..... Kalo kemaren saya bahas ...
  • Vendor List For Our Wedding
    Here we go again...  Kemarin-kemarin jujur saya rada stress ngurusin nikahan jadinya gak sempet lanjutin seri wedding story saya. Well,...

Blog Archive

  • ►  2019 (9)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2018 (9)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juni (2)
    • ▼  April (2)
      • Serasa Punya Private Beach, The Hidden Beach Kelin...
      • Nusa Penida is not for beginner travelers
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2017 (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  Desember (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Siapa saya?

Foto saya
Miss November
Lihat profil lengkapku

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *

my journey

Copyright 2014 NOVEMBER'S JOURNEY.
Designed by OddThemes